Turkish Delights...Istanbul

Setelah sekian lama ini blog gak pernah disentuh akhirnya ada bahan juga buat nulis ahahaha... This is bout my journey from Istanbul, the city that makes me want to come back again and again. Mengunjungi Turkey khususnya Istanbul adalah menikmati sejarah arsitekturnya yang mostly amazing and romantic, jadi gak afdol kalau gak cerita sedikit tentang sejarahnya. Turkey adalah negara yang pernah dijajah oleh bangsa Roma. Oleh karena itu peninggalan arsitekturnya didominasi oleh arsitektur Roma...YES..Amazing! Masa kejayaan Turkey berada pada masa Byzantine, saat Kaisar Ottoman berhasil mengusir bangsa Roma dan menguasai seluruh daerah constantinople (Istanbul). Bukti nyata kejayaan masa Byzantine salah satunya adalah bangunan masjid yang berkubah. Yes..it's true!! Kubah masjid dengan segala keindahannya tersebut berawal dari masa Byzantine ini. Want to know more about this?! Let's follow my journey here.. :p


Day 1 05.10 am..after almost a day flight...finally touch down at Istanbul Airport. So..welcome to Istanbul, a glorious city uniquely located on two continents. Hal yang mesti dilakukan pertama kali sampai di airport adalah mengurus visa on arrival (VoA). Gak terlalu ribet sih untuk pengurusan VoA nya, selama semua persyaratannya sudah disiapkan sejak di Indonesia, well it only took for about 15-20 minutes. Hawa dinginpun sudah siap menjemput kedatangan kami, yeah it was 8 degree C. Yah sebenernya sih hawa dingin gak pernah jadi masalah buat saya pribadi, saya justru menikmatinya selama gak berangin aja :P.
Hippodrome, the first place where we visited.This is the place where Roman chariot races were held. Sekarang Hippodrome adalah tempat semacam alun-alun kota dengan, sebuah Tugu yang berada ditengah-tengah yang terbuat dari batu marmer solid dengan pahatan-pahatan history tentang Constantinople. 
 Dari Hipppodrome lanjut jalan kaki ke Masjid Sultan Ahmed atau nama lainnya yg terkenal adalah Blue Mosque. Masjid ini adalah masjid yang pertama sekaligus yang terbesar yang dibangun oleh Sultan Ahmed pada masa Byzantine. Lalu kenapa dinamakan masjid biru padahal bangunannya tidak berwarna biru? Arsitekturnya memang tidak berwarna biru, tapi interiornya hampir seluruhnya menggunakan mozaik yang berwarna biru and it's all handmade! Beautiful..!!
With my mom in front of the Blue Mosque
Ok..next..here it is... Hagia Sophia or Aya Sophia or St. Sophia. The most fascinating building in Istanbul. At one time this building was a cathedral and a mosque, and now become a magnificient museum. Bangunan yg awalnya adalah gereja cathedral sewaktu bangsa Roma masih berkuasa dan saat Constantinople berhasil direbut, bangunan ini dialih fungsikan menjadi masjid tanpa menghilangkan ataupun merubah desainnya.
1st. Floor of Hagia Sophia





Ada yang menarik disini...yaitu satu-satunya masjid dimana Simbol "Allah" bersanding manis dengan gambar Bunda Maria :). Ya mereka tidak menghapus gambar Bunda Maria tersebut karena di dalam Al-Quran itu sendiri telah dijelaskan mengenai keberadaan Bunda Maria yang memang benar-benar ada. Bangunan 2 lantai ini bisa dibilang sangat kokoh, terbukti dari ketahanan bangunannya terhadap gempa yang berulang-ulang, hal yang sepertinya mustahil kita bisa buat... :p
Look at the cracked floor caused by the earthquake, 2nd. Floor of Hagia Sophia

The ancient of Hagia Sopia, Main Entrance
Masih tentang keagungan Hagia Sophia, konon katanya belum ke Istanbul kalau gak ambil foto dengan background Hagia Sophia.
Hagia Sophia
Dari Hagia sophia lanjut kita berjalan kaki lagi ke Topkapi Palace. Topkapi palace adalah istana kerajaan Sultan Ottoman. This is the place where some of the world's biggest emeralds and diamonds are on display. 
A walk to the main entrance of Topkapi Palace
Inside of the Topkapi Palace
The Bosphorus strait view from the Topkapi Palace

Dari semua tempat diatas yang saya ceritakan, semuanya berada di satu kompleks yang sama. Oleh karenanya kami cukup berjalan kaki untuk mengunjungi tempat-tempat tersebut. Sebuah kompleks yang hampir seluruh bangunannya masih dipertahankan dan dijaga keaslian bentuk arsitekturnya, jadi sepanjang perjalanan jalan kaki kami, kami serasa sedang berada di masa lalu, pada masa era kesultanan Ottoman. I love that! :)
Give ur thumb up bitch! :p
That was enough for day 1...kami pun diantar ke hotel untuk beristirahat. An exhausted journey but unforgettable momments.
Day 2, 08.30 am..after had a breakfast, we were excited to had another sightseeing again..wooohooo! It was about 4 degree C and we were gonna had a cruise a long the Bosphorus strait. Sepanjang perjalanan ke dermaga,hal yang selalu mengusik pikiranku pada saat itu adalah suhu yang rendah + diatas kapal yang sedang jalan +  laut + angin + good photograph. "Bagaimana caranya bisa mengambil foto sebanyak mungkin dengan baik tanpa harus membuka sarung tangan dan menahan seluruh tubuh yang gemetaran karena kedinginan ini?" and yeah...we had a great time on a boat and also had some good photographs too :)
Yes.. it is a Dolmabahce Palace as a background :)
Ok next...we moved on to the historical markets. There are two historical market in Istanbul, Spice market (Egyptian Bazaar) and Grand Bazaar. Kedua tempat ini sudah menjadi pusat perbelanjaan sejak jaman sekitar 1400an. Grand Bazaar adalah yang tertua dan terbesar di Turkey atau bahkan di dunia, disusul yang kedua adalah Spice market. Seluruh barang buatan Turkey dijual di Grand Bazaar, khusus untuk bahan-bahan makanan lebih murah dan lebih lengkap di Spice market. Di Spice market hampir seluruh makanan boleh dicicipi terlebih dahulu, don't worry you don't have to buy anyway... :) So what are you waiting for..Do your ritual of bargaining and enjoy it..!
One of my fav. shop at Spice Market
 
Wanna try some.. :p
Hari sudah menjelang sore dan kami pun bergegas ke Istiklal Avenue or Istiklal Street...yeay shopping!! :) Istiklal Street adalah sebuah nama jalan yang paling terkenal di Istanbul. Jalan yang panjangnya sekitar 1,4 km ini bisa dibilang sebagai the most elegant pedestrian street di Istanbul. Cafe, boutiques, art galleries, bookstore, cinema, pub, night club, dan masih banyak lagi ada di sepanjang jalan ini. Let's say...ini adalah orchard roadnya Istanbul. Jalan ini terbentang dari sekitar daerah Galata tower sampai dengan Taksim square. 2 nama tempat yang juga cukup hisctorical. Oya...saya menemukan tram merah disini, sayang gak sempet ambil foto. Well what can i say...Taksim square adalah tempat terakhir yang kami kunjungi di Istanbul, dan setelah itu kami makan malam kebab turki....!!! 2x makan kebab turki, rasanya....hmmm enakan kebab non turki ternyata :p. No mayonaise, no bumbu2..it's just plain. Perut kenyang, mata lelah, hatipun senang...dan ini adalah malam terakhir kami di Istanbul.

So yeah...berakhirlah cerita perjalanan saya di Istanbul ini. Bagi yang mau ke Istanbul mungkin beberapa tips ini bisa membantu:
  1. Bagi WNI...diberlakukan visa on arrival jadi siapkan betul2 semua dokumen2nya termasuk foto identitas. 
  2. Mata uang Turki adalah Turkish Lyra. 1 TL = 7500 Rupiah (pas saat itu loh ya). Lebih baik tukar uang TL nya pas dah sampai di Turki deh, soalnya di Indo. jarang yg jual dan kalaupun ada jadinya nilai tukarnya jadi mahal. Hampir di semua negara Turki, di semua tempat even warung mereka terima mata uang US$ dan Euro dgn harga yang cukup kompetitive kok. Jadi selain bawa TL, bawa juga US$ atau Euro.
  3. Kalau mau belanja oleh2, makanan atau apapun itu...sebisa mungkin belanja di luar bandara udara Istanbul. Napa? karena di Istanbul International Airport ini semua harganya menggunakan Euro. Contoh: gantungan kunci khas Turki yang diluaran harganya paling mahal cuma 2 TL, di bandara bisa dijual seharga 3 Euro (1 Euro waktu itu adalah 13K IDR). Jadi yah...mahal gelakkkkk! Maklumlah secara Bandara udaranya adalah masuk dalam bandara transit tersibuk di Eropa. For your information, Istanbul sedang menyiapkan Bandara Udara yang nantinya akan menjadi bandara terbesar di Eropa. Sepertinya sedang berambisi untuk mengalahkan bandara udara Heathrow London.
  4. You should try this: Ice Cream Turki. Ice cream yang bisa dimakan sambil jempalitan tapi gak akan tumpah selama gak leleh loh ya. Turkish Delight. Makanan ringan khas Turki yg terbuat dari bahan utamanya adalah Madu. semacam jenang gitu deh. Pemanisnya adalah murni dari madu tanpa Gula, tapi hati2 banyak juga yg jual Turkish Delight dgn harga murah tapi dengan pemanis buatan bukan dari Madu. Madu. ya madu alaminya sumpah enak banget, manisnya pas. Jadi cemilan favoritku selama disana...hehehe dah kayak lebah gw yah. Kacang Pistachio. Sebenarnya kacang ini bisa didapatin dimana2 sih, tapi di Turki kacang ini dijual dengan harga yang cukup murah. Rasanya jangan ditanya...sekali ngunyah mulut lo susah berenti. Kacang ini juga tinggi protein dan banyak banget manfaatnya. 
  5. Forget about the branded stuff, terutama fashion. Turki sangat terkenal dan handal dengan barang2 Hand madenya, salah satunya adalah yang berhubungan dengan fabric, termasuk jaket kulitnya. Sekalipun gak branded tapi kualitasnya bener2 gak murahan, trust me :).
  6. Terkait dengan poin no. 5, kalau ada yang mau beli barang2 besar dan pecah belah such as Permadani atau Lampu Gantung tembaganya yang khas itu, minta dan tawar dengan penjualnya untuk dimasukkan sekalian dengan biaya shippingnya. Mereka terbiasa begitu. Memang awalnya mereka akan buka dengan harga yang cukup tinggi tanpa biaya shipping tapi itu semua bisa ditawar dan dinegosiasikan. 
  7. Last but not the least...Mind Your pocket. Pencuri selalu ada dimana-mana. 
 

Comments

Popular Posts